| ]

To the point, jika tidak salah yang sempat jadi kontroversi di Indonesia dan Maladewa kemarin adalah munculnya biaya biaya sebagai tuan rumah, yang akhirnya membuat Indonesia mundur, juga Maladewa / Maldives.
Namun untuk pemilihan sebagai New 7 wonder, Maladewa pun gak mundur.

Terlepas kontroversi dan kredibilitas penyelenggara, usaha para Duta Komodo adalah wujud rasa memiliki dan cinta pada "icon" Indonesia. Apapun hasilnya (semoga bisa masuk 7 Keajaiban Dunia) setidaknya kita bisa membuka mata Dunia bahwa Indonesia bukan hanya BALI.
Ada yang "curiga", mereka yang mau menjadi duta Vote KOMODO adalah orang-orang yang hanya ingin membantu supaya KOMODO terkenal, Indonesia populer, dan pariwisata Indonesia menjadi primadona.....semoga kecurigaan ini benar adanya.

Saya tidak berharap pandangan saya ini benar, namun bisa saja suara pihak yang kontra dengan gerakan/kampanye Vote Komodo itu, tetap akan bersuara kritis jika saat ini tak ada upaya Pemerintah untuk memperjuangkan KOMODO diajang New 7 Wonder, gak ada DUTA KOMODO, menganggap Pemerintah cuek, gak peduli dengan Pariwisata, dan sejenisnya.

Dijaman cyber sekarang ini, informasi begitu mudah disebar, kalau kita tak punya upaya PROMOSI, siapa akan melirik Produk pariwisata kita?!
Pariwisata Indonesia, jika dibandingkan dengan Singapura, Thailand, Malaysia, Australia, Belanda, berapa juta dollar biaya yang dibudget-kan Pemerintah mereka untuk Promosi Pariwisatanya?!

Berapa budget promosi pariwisata kita??!
Ada Seperseratusnya??!
Mungkin Seperseribunya malah!!

No pain no gain.

Berapa biaya vote per SMS?!
Beberapa operator menggratis-kan, ada yang Rp 1.
Apakah pengirim SMS dirugikan?! Semoga tidak.
Apakah operator seluler dirugikan??! Semoga tidak.

Biarkan senandungmu mewarnai Dunia
Biarkan sang waktu yang menilai semua
Yang kau tawarkan
Teruslah bernyanyi.....










Beberapa pendapat di media massa online saya kutip dibawah ini sebagai pencerahan....
Karena tulisan saya bertujuan untuk mengajak anda mendukung VOTE KOMODO, maka mohon maklum jika kutipan-kutipan yang saya sertakan adalah tulisan "pembelaan" ataupun tulisan yang "PRO".




Kamis, 03/11/2011 16:53 WIB
JK: Yang Dipertandingkan di New7Wonders itu Objek, Bukan Kantor
Lia Harahap - detikNews

http://www.detiknews.com/read/2011/11/03/165304/1759547/10/jk-yang-dipertandingkan-di-new7wonders-itu-objek-bukan-kantor?991101mainnews


Duta Komodo Jusuf Kalla menyayangkan adanya sikap dari pejabat pemerintah yang merecoki kampanye mendukung Pulau Komodo menjadi keajaiban dunia baru. Apalagi ada yang mempersoalkan kredibilitas lembaga New7Wonders sebagai penyelenggara event.

"Sekarang yang dipertandingkan itu objek, bukan kantor. Masa gara-gara dubesnya (Dubes RI di Swiss Djoko Susilo-red) enggak tahu alamat, semua jadi buyar," terang JK di Kampus Pasca Sarjana UGM di Jl Saharjo, Jakarta, Kamis (3/11/2011).

JK juga menjelaskan, Kemenbudpar dicabut haknya dari New7Wonders karena tidak memenuhi persyaratan sebagai tuan rumah. Saat itu lokasi acara dilelang dan Indonesia menjadi pemenang.

"Penawar tertinggi Budpar, katanya sanggup US$ 10 juta, padahal yang ditawarkan US$ 7 juta, tapi Budpar menghindar," terangnya.

Sebagai Duta Komodo, JK juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang memberi dukungan untuk Pulau Komodo. Dia berharap dengan masuk ke dalam 7 keajaiban dunia baru, wisata di NTT akan maju.

"Sebenarnya saya hanya mendukung gerakan, ketuanya kan Emmy (Emmy Hafild-red). Terima kasih juga pada operator, di mana biaya hanya Rp 1, satu rupiah pun dipersoalkan, padahal dia gak kasih pula yang persoalkan. Tetap dukung sampai tanggal 11 November," tuturnya.

JK menegaskan, Rp 1 itu pun bukan diambil untuk pihak yang mendukung Komodo yakni Emmy Hafild. "Itu pajaknya. Jadi enggak ada yang aneh, kalau ditanyakan Rp 1 ke mana? Tanyakan ke mana sama operator," tegas JK.



Kamis, 03/11/2011 16:03 WIB
Ini Dia Asal Pendanaan New7Wonders
Indra Subagja - detikNews
Share8

http://www.detiknews.com/read/2011/11/03/160333/1759505/10/ini-dia-asal-pendanaan-new7wonders?nd992203605


Jakarta - New7Wonders menegaskan mereka melakukan kampanye dengan uang dari sejumlah sumber swasta. Mereka menolak bila disebut meminta uang kepada pemerintah atau dari pembayar pajak.

"Dalam kampanye New7Wonders of Nature, sumber pendanaan kami berasal dari telepon voting dan pembayaran lisensi peserta, serta dari perusahaan yang membayar lisensi karena menjadi sponsor dari para finalis," jelas Head of Communication New7Wonders, Eamonn Fitzgerald dalam surat elektroniknya yang diterima detikcom, Kamis (3/11/2011).

Fitzgerald menjelaskan, dalam prosedur telepon voting, ada sedikit biaya yang dikeluarkan saat melakukan panggilan. Cara ini pun hanya sebuah pilihan mau menggunakan atau tidak.

"Biaya yang dikeluarkan dari telepon voting itu digunakan untuk kampanye New7Wonders. Saat yang sama ada juga voting dengan cara online dan ini gratis," terang Fitzgerald.

Fitzgerald juga menjelaskan, pihaknya sama sekali tidak pernah memutus hubungan dengan pemerintah Indonesia untuk ikut melakukan kampanye. New7Wonders malah menyambut positif dan dukungan proaktif dari pemerintah bila hal itu dilakukan.

"Penting diketahui, New7Wonders bukan kompetisi antar negara, pemerintah, atau kementerian. Ini adalah kampanye kompetisi yang melibatkan seluruh dunia, di mana orang melakukan pemilihan secara langsung lewat situs New7Wonders.com dan melalui telepon voting.

"The New7Wonders of nature adalah kampanye tentang situs alam dan dipilih berdasarkan suara populer," jelasnya.