| ]





Banyak yang saya khayalkan jika Indonesia dipimpin dan dikuasai oleh manusia yang benar-benar memiliki nasionalisme tinggi dan tidak korup. Semakin sering saya membaca majalah, mencari informasi di internet, dan ngobrol sama orang-orang yang punya akses luas, ternyata saya jadi banyak tahu bahwa di berbagai perusahaan besar dan terkenal didunia ini, semacam Pabrik Mobil Mercy, Yahoo, Google, Nokia, NASA, dan lain-lain, ada orang Indonesia yang menduduki posisi terhormat di salah satu departemennya.

Semakin sering saya mencari tahu, semakin banyak saya ngobrol dengan banyak orang, ternyata saya jadi tahu bahwa banyak sekali orang Indonesia yang sangat bangga dengan ke-Indonesia-annya, baik dalam makna sempit maupun luas. Bahkan menurut Prof.Sri Edi Swasono yang minggu lalu sempat mampir ke kantor saya di Yogyakarta, bercerita bahwa salah satu anggota keluarganya sempat berikrar, kalo sampai mobilnya mogok di depan SPBU Petronas, dia rela mendorong mobilnya sampai ke SPBU-nya Taufik Kiemas yang jaraknya lumayan jauh!! Agar uang dia masuk ke SPBU milik Indonesia, bukan SPBU Asing!!

Dari beliau saya dapat kabar gembira tentang mulai tumbuhnya semangat nasionalisme di kalangan orang muda Jakarta, setidaknya ditunjukkan dengan tindakan di atas. Bahkan mulai ada teriakan mahasiswa dan anak muda lainnya yang menuntut NASIONALISASI Perusahaan Asing semacam yang dilakukan Presiden Chavez di Venezuela. Membaca fakta bahwa UU Migas yang ditandatangani Pemerintah Indonesia ternyata dibuat sesuai keinginan negara asing, dan mulai terkuaknya sejumlah perjanjian antar negara yang merugikan Indonesia ( =baca:RAKYAT ), memang selayaknya kita bangga menjadi orang Indonesia, karena kita merupakan negara yang kaya raya.

Sayangnya, 80% kekayaan kita dikangkangi Negeri Asing!!

Meskipun tidak mungkin terwujud dalam sekejap, saya yakin kelak setelah Indonesia dikuasai orang-orang idealis seperti di awal tulisan ini, yang nasionalisme-nya nomor wahid, maka mobil yang berkeliaran di jalanan adalah mobil merk Indonesia karya putra Indonesia.

Jika khayalan saya terwujud, maka saya pasti akan menggunakan HP merk lokal buatan Tasikmalaya, TV di rumah saya adalah bikinan pabrik di Wates-Kulonprogo, sepeda motor yang saya naiki adalah sepeda motor buatan Sukabumi, komputer yang saya andalkan buat menulis adalah buah karya anak Dayak di Tanah Grogot KalTim, dan pesawat terbang yang mengantar saya mudik adalah ciptaan saudara-saudara kita di Papua sana.

Saat ini saya sedang mencoba mengajak sanak famili saya untuk menanggalkan SIMcard GSM dan berganti dengan CDMA saja. Mengapa?

Karena operator GSM semuanya adalah milik pemodal asing!! Saya tawarkan pilihan kepada sanak famili, untuk beralih ke ESIA, FLEXI, atau FREN yang setahu saya 100% milik putra bangsa, terlepas dari kontroversi LAPINDO dan lainnya.

Susu untuk anak-istri saya, sebisa mungkin adalah produksi Sapi perah lokal yang belum beraroma asing, diselingi susu kedelai yang kandungan lumpur sawahnya terasa katrok banget!

Saya tak mau lebih Amerika dari orang Amerika, tak ingin mengkoleksi barang Jepang melebihi yang orang Jepang miliki, dan gak mau punya HP Nokia lebih banyak dari milik orang Finlandia, serta berusaha tidak membeli pulsa Telkomsel maupun Indosat melebihi orang Singapura beli pulsa!!

Nasionalisme saya mungkin kelihatan sempit, namun saya yakin jika tidak memulai dari diri saya dan keluarga saya, selamanya kita hanya akan menjadi pasar bagi produk luar negeri, hanya jadi penyedia bahan baku bagi negara-negara asing, dan menjadi kuli di negeri sendiri!!

Tahun 2006 dulu, saat mobil Timor baru mulai dipasarkan, saya termasuk salah satu salesmannya, di Jakarta, sambil kuliah. Dari sekian unit yang saya berhasil jual, ternyata sebagian besar pembelinya adalah orang-orang atau perusahaan Korea Selatan di Serang, Cilegon, dan Jabotabek. Alasan mereka membeli mobil Timor, karena mereka bangga dengan Produk Negara mereka!! Jika saat itu banyak orang Indonesia yang membeli mobil Timor dengan malu-malu, kemudian mencopot logo Timor-nya yang menempel di mobil, orang-orang Korea justru mencari assesoris Logo Timor yang besar....seakan akan agar semua orang tahu bahwa mobil yang mereka pakai adalah Timor buatan Korea Selatan!!

Dunia ini berputar, tak ada yang abadi, termasuk kejayaan maupun keterbelakangan suatu bangsa. Irak yang dalam sejarah dikenal sebagai negara 1001 Malam, kini luluh lantak. Kediri yang dulu menjadi pusat kerajaan besar, kini hanya menjadi kota Kabupaten. Sebaliknya Singapura yang dalam buku sejarah 1950-an tak pernah disebut, kini disegani dan dikagumi seluruh penghuni Bumi.

Sekali lagi, saya yakin kelak di Tokyo akan berderet-deret Rumah Makan Padang dan Ayam Taliwang, sementara di kawasan Broadway akan dipenuhi tenda-tenda Pecel Lele dan Gudeg Yogya, lalu saat jalan-jalan di pantai Phuket Thailand, kita dengan mudah ketemu kaos Dagadu maupun Joger!!

Dan sekali lagi saya yakin, kelak mobil merk Rusa, Macan, dan Manokwari akan menghiasi jalanan Dunia!

Terakhir, saya yakin kelak anak cucu kita akan berkeliling Dunia dengan kepala tegak, dengan biaya yang sangat murah sesuai penghasilan mereka, dan mereka disegani penduduk setempat karena di dada anak cucu kita terpancar cahaya MERAH PUTIH. Dan dijidatnya menyala PANCA SILA!!

Mimpi adalah awal dari segala karya cipta dan olah kreatif Manusia.

Mimpi adalah pijakan manusia dalam berusaha,bertindak, dan mengambil keputusan.

Pesawat Terbang, TV, Telepon, Satelit, adalah barang-barang yang dibuat berawalkan mimpi, khayalan, dan awalnya dianggap ide gila.

Tapi ternyata, banyak orang berhasil mewujudkan mimpinya, mengapa anda tidak?