| ]


Pola Pikir Sang Milyuner

Senin, 15-09-2008 08:39:10 oleh: Andrew Carmiel
Kanal: Opini

Dalam ilmu pengembangan diri ada yang di sebut framing atau frame. Bisa dikatakan dengan sederhana frame adalah pola pikir anda. Lebih jauh dijelaskan dia yang mempunyai pola pikir terkuat akan mempengaruhi dunia luar alih-alih dipengaruhi oleh dunia luar.

Beberapa contoh, mari kita lihat Henry Ford. Bagaimana dia berasal dari gelandangan dan menjadi orang terkaya pada jamannya. Kisah yang baru-baru ini terdengar? Pak Teddy Rachmat, mantan CEO Astra itu memulai karirnya dari sales sampai menjadi CEO dan sekarang ini dia menjadi salah satu pengusaha paling berhasil di bumi Indonesia ini. Pada saat warta ini ditulis penghasilan beliau mencapai Rp 30 Trilliun setahun dari semua perusahaannya! Contoh lain adalah Pa Sandiago Uno pemilik Recapital yang masuk dalam daftar orang 63 terkaya di Indonesia.

Apakah semua usaha itu haruslah usaha di bidang yang rumit seperti finance atau bermodalkan besar seperti produk tambang? Tidak demikian halnya. Saya pernah mendengar seorang pengusaha di Jakarta yang membuka tempat pengolahan sampah dan menghasilkan income Rp 3 M per bulan!

Pengusaha ini benar-benar memulai usahanya dari nol besar. Dia diusir oleh orang tuanya di usia muda karena kenakalannya. Tidak lulus sekolah. Dan segudang nasib sial lainnya.

Di sinilah yang disebut frame bekerja. Praktis sederhana tentang aplikasi frame bisa dilihat dari sebuah gelas yang diisi air setengahnya. Pemenang akan melihat kemakmuran dari setengah gelas yang terisi air sementara pecundang akan melihat kemiskinan dari setengah gelas yang kosong.

Pemenang akan melihat kegagalan sebagai sebuat langkah untuk belajar dan menjadi batu lompatan menuju kesuksesan sementara pecundang akan menyerah begitu saja begitu menemui kegagalan.